Mereka datang tiba-tiba
Membunuhi setiap denyut kedengakian batinku
Bagai gelombang pasang, menghentak
Menyusup paksa ke dalam lorong tergelap jiwaku
Mereka adalah para rasa
Manis, Pahit, Perih, Pedih
Berkomplot merobek robek hatiku
Saat, dengan malu-malu, ku tatap matamu
Lembar-lembar hidup ku tergores
Malam terasa lebih gelap dari malam-malam kemarin
Bintang, Bulan, mengikuti Angin
Menyapa hatiku dengan dingin
Tak hanya membekukan perwujudan
Namun juga harapan akan keindahan
Wajah-wajah yang kutemui
Seakan berkata sama :
"Ha ha ha"
Mereka mencemoohku
Saat, dengan galau, kutunggu sapamu
Panas di sapu hujan
Panas lagi, lantas hujan datang lagi
Begitu seterusnya, hingga hari itu tiba
Ku setrika baju kumalku
Ku sisir rambut kusutku
Hatiku menari-nari
melompat tak beraturan
Pipiku merona,
seiring binar mata yang tak tersembunyikan
Saat, dengan jutaan rindu, kusambut hadirmu
Cinta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar